Sedikit atau banyak mungkin saudara/i sudah tahu bahwa saya suka buat lagu (apa saja). Namun perlu dijelaskan banyak persepsi bagaimana seseorang itu membuat sebuah lagu, manakah yang pertama? Syair atau nadanya, atau notasi, atau instrumennya? Sebenarnya itu semua tergantung orangnya dan juga situasinya.
Jujur saja, saya bukanlah seorang Musikolog (belajar pendidikan/pengetahuan musik secara formal), hanya musisi biasa saja yang telah mempelajari musik secara otodidak. Namun saya tidak malu bertanya. Untuk mempelajari musik saya belajar teori dan praktek. Dalam musik yang paling saya kuasai adalah menciptakan dan mengaransemen lagu. Soal alat musik hanyak sedikit saja saya kuasai seperti gitar, organ/piano, dll. Saya bisa baca not balok, namun untuk memainkannya dengan alat musik masih agak kesulitan. Terkadang saya aransemen sendiri lagu tersebut bila memainkan sebuah lagu dengan gitar dan organ/piano tanpa menghilang notasi Soprannya (suara satu). Yang penting lagu tersebut dimainkan dengan suara yang harmonis. Maklumlah, bukan memainkan alat musik kelebihan saya. Alat musik hanyak membantu saya untuk membuat lagu.
Dalam membuat sebuah lagu banyak cara yang saya lakukan, namun tidak berpatok pada satu tahapan saja asal syarat-syarat di atas telah dikuasai :
Banyak orang sepele terhadap lagu yang diciptakannya. "Ah...gampang koq bikin lagu tanpa not." Memang benar, tinggal rekam dengan sebuah kaset VHS, CD/VCD/DVD, dll. Akan tetapi bisa saja rekaman kita itu rusak. Dan bisa saja kita lupa dengan nadanya apabila lama tidak dinyanikan.
Satu hal lagi, perlu dicatat. Notasi itu sangat penting untuk menunjukkan keaslian suatu lagu. Kenapa? Karena bisa jadi lagu yang satu itu banyak versinya dan memiliki banyak variasinya sehingga tidak sesuai lg dengan aslinya. Pengaruh versi-versi perubahan sebuah lagu sangat besar. Oleh karena itu mari kita buat notasinya agar lagu itu tidak hilang keasliannya meski versi-versinya semakin banyak digubah orang lain. Maka orang-orang pun tahu dari mana asa usul lagu tersebut.
Saya pernah membuat sebuah lagu tanpa membuat notasinya, dan memang gampang. Bahkan saya rekam. Namun, tetap saja saya kesulitan untuk menyanyikan ulang lagu tersebut karena sudah lupa nadanya apalagi rekamannya rusak.
Bagaimanakah Cara Saya membuat sebuah Lagu? Banyak cara saya, namun syarat-syarat di atas sebagai aturan mainnya. Tidak asal membuat lagu.
Pada tahun 1999 (antara lulus SMA dan masuk Kuliah), saya sudah mulai membuat sebuah lagu namun saya belum yakin bahwa lagu itu layak untuk dinyanyikan. Dan ternyata benar, setelah saya menguasai syarat-syarat di atas barulah tahu bahwa lagu yang saya buat itu masih banyak kekurangannya.
Cara saya membuat lagu itu tidak terikat pada tahap-tahap yang ditentukan dan tidak punya patokan, caranya :
Dalam hal membuat sebuah lagu, kadang bisa direncanakan kadang bisa saja tidak direncanakan tergantung situasi dan kondisi. Sedikit memang saya agak unik membuat sebuah lagu, karena kadang sayang membuat lagu tidak harus direncanakan kapan dan di mana saya membuat lagu. Terkadang saya membuat lagu di rumah, atau di tempat lain.
Yang paling berkesan bagi saya adalah, saya pernah berencana membuat sebuah lagu dan sudah saya setengah partiturnya dalam sebuah kertas bekas. Tiba-tiba saya merasa bahwa lagu itu kurang enak dan tidak bagus. Akhirnya saya buang ke tempat sampah yang ada di rumah. Seketika itu juga saya keluar rumah untuk bersilahturahmi ke rumah teman saya. Sesampai di rumah teman ternyata ada sebuah gitar dan saya mainkan, malah saya menyanyikan lagu yang saya buang tadi. Tiba-tiba saya merasa lagu itu enak dinyanyikan dan bagus lagunya. Setelah sekembalinya saya ke rumah, saya langsung ke tempat sampah rumah untuk mencari partitur yang saya buang itu. Ternyanta tidak ada lagu. Langsung saya ke tempat sampah umum. Sesampai di sana, saya korek sampah-sampah tersebut demi mendapatkan selembar kertas bekas yang berisi setangah partitur lagu. Orang-orang pun melihat aku seperti pemulung saja. Dan akhirnya saya menemukannya dan langsung ke rumah. Untuk menyelesaikannya saya buatan sebuah kopi, lalu mengambil kertas baru serta gitar dan garpu tala. Selang beberapa menit kemudian akhirnya lagu dan partiturnya selesai saya ciptakan. Bila lagu tersebut selesai hati saya merasa benar-benar puas dan bahagia, sekali pun saya dalam masalah.
Terkadang bila saya membuat sebuah lagu dengan contoh judul "A", bisa saja belakang selesai. Malah lagu yang berjudul "B" yang duluan selesai. Atau bisa saja lagu judul "B, C dan D", baru lagu judul "A" selesai. Atau malah tidak jadi-jadi selesai. Tentu lagu tersebut ada kendala dalam menyelesaikannya. Bisa jadi notasinya sulit untuk membuat syairnya, atau sebaliknya. Atau kendalanya lagu tersebut ada nadanya yang susah diselesaikan atau syair tidak relevan dengan notasi (irama lagunya).
Dalam membuat sebuah lagu banyak kendala yang saya dapat. Terkadang waktu tidak mendukung, atau terlalu sibuk dengan pekerjaan dan lai sebagainya. Kendala yang paling sulit adalah menuliskan lagu tersebut dalam sebuah kertas. Saya harus ekstra hati-hati menuliskannya agar tidak salah menulis notasi, syair beserta aransemennya.
Terkadang saya menulisnya dengan menggunakan komputer, namun tetap ada kendala karena belum ada aplikasi khusus untuk membuat not angka dengan komputer. Masih harus manual. Kadang saya menuliskannya dengan tangan saya sehingga kelihatan kurang bagus hasilnya. Tak apalah, yang penting selesai.
Untuk mendapat sponsor rekaman bukanlah kendala untuk membuat lagu. Saya tetap membuat lagu meski tidak ada berminat merekamnya. Namun yang justru menjadi kendala adalah kesulitan mendapatkan sponsor rekaman untuk menyebarluaskan lagu-lagu tersebut melalui produksi rekaman.
Kiranya pengalaman saya ini dapat bermanfaat bagi saudara/i. Bila mana saudara/i ingin berpendapat silahkan saja memberi saran dan kritik yang membangun dan positif.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
B. Marada Hutagalung
http://maradagv.blogspot.com (Khusus lagu-lagu yang saya ciptakan/aransemen)
http://maradagv.wordpress.com
http://maradahtgalung.blogspot.com
http://facebook.com/maradagv
http://twitter.com/maradagv
Jujur saja, saya bukanlah seorang Musikolog (belajar pendidikan/pengetahuan musik secara formal), hanya musisi biasa saja yang telah mempelajari musik secara otodidak. Namun saya tidak malu bertanya. Untuk mempelajari musik saya belajar teori dan praktek. Dalam musik yang paling saya kuasai adalah menciptakan dan mengaransemen lagu. Soal alat musik hanyak sedikit saja saya kuasai seperti gitar, organ/piano, dll. Saya bisa baca not balok, namun untuk memainkannya dengan alat musik masih agak kesulitan. Terkadang saya aransemen sendiri lagu tersebut bila memainkan sebuah lagu dengan gitar dan organ/piano tanpa menghilang notasi Soprannya (suara satu). Yang penting lagu tersebut dimainkan dengan suara yang harmonis. Maklumlah, bukan memainkan alat musik kelebihan saya. Alat musik hanyak membantu saya untuk membuat lagu.
Dalam membuat sebuah lagu banyak cara yang saya lakukan, namun tidak berpatok pada satu tahapan saja asal syarat-syarat di atas telah dikuasai :
- Harus mengenal unsur-unsur dasar musik yakni : melodi, irama dan harmoni;
- Harus benar-benar mengenal notasi (Angka/Balok);
- Harus benar-benar memiliki penjiwaan musik (tidak hanya nyanyi saja);
- Harus tahu memakai garpu tala;
- Harus tahu memaikan alat musik, minimal bisa memainkan salah satu alat musik yang bisa digunakan untuk memainkan sebuah lagu sesuai dengan notasinya (angka/balok);
Banyak orang sepele terhadap lagu yang diciptakannya. "Ah...gampang koq bikin lagu tanpa not." Memang benar, tinggal rekam dengan sebuah kaset VHS, CD/VCD/DVD, dll. Akan tetapi bisa saja rekaman kita itu rusak. Dan bisa saja kita lupa dengan nadanya apabila lama tidak dinyanikan.
Satu hal lagi, perlu dicatat. Notasi itu sangat penting untuk menunjukkan keaslian suatu lagu. Kenapa? Karena bisa jadi lagu yang satu itu banyak versinya dan memiliki banyak variasinya sehingga tidak sesuai lg dengan aslinya. Pengaruh versi-versi perubahan sebuah lagu sangat besar. Oleh karena itu mari kita buat notasinya agar lagu itu tidak hilang keasliannya meski versi-versinya semakin banyak digubah orang lain. Maka orang-orang pun tahu dari mana asa usul lagu tersebut.
Saya pernah membuat sebuah lagu tanpa membuat notasinya, dan memang gampang. Bahkan saya rekam. Namun, tetap saja saya kesulitan untuk menyanyikan ulang lagu tersebut karena sudah lupa nadanya apalagi rekamannya rusak.
Bagaimanakah Cara Saya membuat sebuah Lagu? Banyak cara saya, namun syarat-syarat di atas sebagai aturan mainnya. Tidak asal membuat lagu.
Pada tahun 1999 (antara lulus SMA dan masuk Kuliah), saya sudah mulai membuat sebuah lagu namun saya belum yakin bahwa lagu itu layak untuk dinyanyikan. Dan ternyata benar, setelah saya menguasai syarat-syarat di atas barulah tahu bahwa lagu yang saya buat itu masih banyak kekurangannya.
Cara saya membuat lagu itu tidak terikat pada tahap-tahap yang ditentukan dan tidak punya patokan, caranya :
- Terkadang saya membuat lagu diawali dari membuat syair lalu dilanjutkan dengan membuat notasinya;
- Terkadang saya membuat lagu diawali dari membuat notasi lalu dilanjutkan dengan membuat syairnya;
- Terkadang saya membuat lagu diawali dengan membuat nada saja dengan suara saya (atau bantuan alat musik), baru dilanjutkan dengan membuat syairnya, kemudian membuat notasinya;
- Terkadang saya membuat lagu diawali dengan membuat nada saja dengan suara saya (atau bantuan alat musik), baru dilanjutkan dengan membuat notasinya, kemudian membuat syairnya.
Dalam hal membuat sebuah lagu, kadang bisa direncanakan kadang bisa saja tidak direncanakan tergantung situasi dan kondisi. Sedikit memang saya agak unik membuat sebuah lagu, karena kadang sayang membuat lagu tidak harus direncanakan kapan dan di mana saya membuat lagu. Terkadang saya membuat lagu di rumah, atau di tempat lain.
Yang paling berkesan bagi saya adalah, saya pernah berencana membuat sebuah lagu dan sudah saya setengah partiturnya dalam sebuah kertas bekas. Tiba-tiba saya merasa bahwa lagu itu kurang enak dan tidak bagus. Akhirnya saya buang ke tempat sampah yang ada di rumah. Seketika itu juga saya keluar rumah untuk bersilahturahmi ke rumah teman saya. Sesampai di rumah teman ternyata ada sebuah gitar dan saya mainkan, malah saya menyanyikan lagu yang saya buang tadi. Tiba-tiba saya merasa lagu itu enak dinyanyikan dan bagus lagunya. Setelah sekembalinya saya ke rumah, saya langsung ke tempat sampah rumah untuk mencari partitur yang saya buang itu. Ternyanta tidak ada lagu. Langsung saya ke tempat sampah umum. Sesampai di sana, saya korek sampah-sampah tersebut demi mendapatkan selembar kertas bekas yang berisi setangah partitur lagu. Orang-orang pun melihat aku seperti pemulung saja. Dan akhirnya saya menemukannya dan langsung ke rumah. Untuk menyelesaikannya saya buatan sebuah kopi, lalu mengambil kertas baru serta gitar dan garpu tala. Selang beberapa menit kemudian akhirnya lagu dan partiturnya selesai saya ciptakan. Bila lagu tersebut selesai hati saya merasa benar-benar puas dan bahagia, sekali pun saya dalam masalah.
Terkadang bila saya membuat sebuah lagu dengan contoh judul "A", bisa saja belakang selesai. Malah lagu yang berjudul "B" yang duluan selesai. Atau bisa saja lagu judul "B, C dan D", baru lagu judul "A" selesai. Atau malah tidak jadi-jadi selesai. Tentu lagu tersebut ada kendala dalam menyelesaikannya. Bisa jadi notasinya sulit untuk membuat syairnya, atau sebaliknya. Atau kendalanya lagu tersebut ada nadanya yang susah diselesaikan atau syair tidak relevan dengan notasi (irama lagunya).
Dalam membuat sebuah lagu banyak kendala yang saya dapat. Terkadang waktu tidak mendukung, atau terlalu sibuk dengan pekerjaan dan lai sebagainya. Kendala yang paling sulit adalah menuliskan lagu tersebut dalam sebuah kertas. Saya harus ekstra hati-hati menuliskannya agar tidak salah menulis notasi, syair beserta aransemennya.
Terkadang saya menulisnya dengan menggunakan komputer, namun tetap ada kendala karena belum ada aplikasi khusus untuk membuat not angka dengan komputer. Masih harus manual. Kadang saya menuliskannya dengan tangan saya sehingga kelihatan kurang bagus hasilnya. Tak apalah, yang penting selesai.
Untuk mendapat sponsor rekaman bukanlah kendala untuk membuat lagu. Saya tetap membuat lagu meski tidak ada berminat merekamnya. Namun yang justru menjadi kendala adalah kesulitan mendapatkan sponsor rekaman untuk menyebarluaskan lagu-lagu tersebut melalui produksi rekaman.
Kiranya pengalaman saya ini dapat bermanfaat bagi saudara/i. Bila mana saudara/i ingin berpendapat silahkan saja memberi saran dan kritik yang membangun dan positif.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
B. Marada Hutagalung
http://maradagv.blogspot.com (Khusus lagu-lagu yang saya ciptakan/aransemen)
http://maradagv.wordpress.com
http://maradahtgalung.blogspot.com
http://facebook.com/maradagv
http://twitter.com/maradagv
maaf saya mau brtanya , bgmn cara merekam lagunya ..? Maksudnya melalui apa saja ..? Dan juga apakah dlm merekam lagu suara kita harus bagus ..? Bukankah yang penting lagunya yg bagus agr bs dterima produser rkaman ..?
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSaya tertarik dengan tulisan anda, saya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai musik yang bisa anda kunjungi di Rekaman Musik
ReplyDelete